RWILIS, KETUA PERLIMA YANG SELALU AKTIF


Ditulis oleh Windy Effendy


Perempuan yang baru saja menjadi seorang nenek ini selalu bicara dengan lemah lembut, tetapi sangat tegas. Ketua Perlima yang disegani oleh para anggota.


RWilis, seorang anak dari lima bersaudara, dalam sebuah keluarga guru. Ia lahir dan besar di Purwokerto. Lama kemudian, ia merantau dan membuat keluarganya sendiri. Dengan 1 suami dan 4 orang anak, kini anggota keluarganya bertambah dengan 1 menantu dan 1 cucu perempuan.


Menulis karena FOMO

Tjahjani R. Wilis,  nama lengkap dari RWilis, memulai menulis karena Fear of Missing Out  (FOMO)  saat blogging mulai tren. Kira-kira sekitar tahun 2007-2008 RWilis mulai menulis. Setelah itu,  ia mulai rajin menulis status di Facebook. Kemudian, ia mencoba peruntungannya di sayembara menulis bertema Ayah, Lelaki Pertamaku. yang diadakan oleh Padmedia Publisher. Ternyata, RWilis lolos. Setelah itu, datang tawaran mengikuti kelas menulis cerpen.  Lagi-lagi, ia nekat mengikutinya.

Akhirnya, RWilis menemukan bahwa menulis adalah jalan baginya agar terus menggunakan otak dan isi kepala untuk berpikir, tidak cuma memikirkan urusan domestik saja. Baginya, menulis adalah cara berbagi buah pikiran. Aku menulis karena aku ada, begitu katanya.


RWilis, Ketua Perlima

Ketua Perlima yang Sibuk


Perempuan cantik lulusan Universitas Gajah Mada ini mengaku profesinya adalah ibu rumah tangga. Gara-gara ikut kelas menulis, sudah sejak tiga tahun ini ia dipaksa jadi ketua komunitas. Menurutnya, itu bagus juga untuk meningkatkan image sebagai orang sibuk. Jadi, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang ketua Perlima.


Selain pura-pura sibuk menjadi ketua komunitas, RWilis juga menyibukkan diri dengan menjadi caregiver bagi cucu pertamanya. Kesibukan itu perlu, kata dokter, agar ia lebih banyak bergerak, agar terus berpikir, dan mengurangi anxiety akibat kehilangan aktivitas sejak kafenya tutup terdampak pandemi.


Naskah Lolos Bagai Juara Kelas


Saat-saat paling membahagiakan dalam menulis baginya adalah ketika naskah dinyatakan lolos seleksi. Saat itu, ia merasa seperti menjadi juara kelas. Hore banget!


Buku favoritnya adalah karya Laura Inglas Wilder dengan petualangan Laura di  Little House on The Prairie. Enyd Blyton dengan seri Lima Sekawan dan cerita sekolah asrama di Inggris juga menjadi kesukaannya. Selain itu, karya-karya Roald Dahl dan JK Rowling ikut masuk di deretan buku favoritnya. RWilis juga mengatakan bahwa buku-buku tentang Bung Karno yang dibaca semasa SD pun telah memikat hatinya.


Karena mereka aku ada, arti keluarga untuk RWilis

Pesan Sang Ketua


"Sebenarnya menulis bisa kapan saja. Fitur HP membantu mempermudah menulis di Notes atau aplikasi Word atau WPS. Jadi menulis bisa kapan saja. Terutama sekali saat tidak ada yang mengganggu,” ujar RWilis. Waktu menjadi berharga di saat ini karena ia baru bisa meluangkan di akhir pekan. 


Setiap anggota Perlima sebaiknya rajin menulis karena menulis sudah menjadi bagian dari komunitas perempuan penulis. Apalagi, Perlima sudah menyediakan wadah, baik sosial media maupun website. Sebelumnya, Perlima juga sudah pernah memiliki kanal di ngopibareng.id yang sampai sekarang masih bisa memuat tulisan anggota-anggota Perlima. “Menulislah, bagikan yang berisik di kepala menjadi ramai dan bermanfaat. Atau, sesuatu yang menyenangkan dan inspiratif .”


Ibu ketua ini berharap Perlima terus ada dan semakin hari diperhitungkan sebagai komunitas penulis yang karyanya dibaca banyak orang.


Hingga kini lebih dari 10 karya RWilis yang telah terbit. Yang pertama adalah antologi memoar bertajuk Ayah: Lelaki Pertamaku; sementara tulisan terakhirnya juga berupa antologi memoar berjudul Sebelas Jalan Kehidupan. Di antaranya, masih banyak karyannya yang berupa antologi cerpen, puisi, dan esai. [WE]


No comments