Ditulis oleh Windy Effendy
Perempuan yang tidak pernah bisa diam ini punya kegemaran bagai bumi dan langit: menyelam dan mendaki gunung. Foto-foto cantiknya bertebaran di jagad maya dan media sosial yang membuat semua orang terkagum-kagum.
Fifin Maidarina Gunawan nama lengkapnya. Fifin, begitu teman-temannya memanggilnya. Kepribadiannya yang ceria dan selalu optimis membuatnya cepat disukai oleh orang lain, bahkan yang baru kenal sekalipun. Kepandaiannya mengolah kata dan memikat lawan bicara, membuatnya mudah bergaul dengan siapa saja.
Perempuan Mandiri yang Suka Menulis
Fifin adalah anak tunggal. Ayah dan ibunya telah lama berpulang. Walau begitu, Fifin sangat mandiri dalam menjalani hidupnya. Teman-teman terdekatnya seakan sudah menjadi bagian dari keluarga. Tanpa perlu bergantung pada orang lain, Fifin terbiasa mengatasi semua masalahnya sendiri.
Sejak dulu, Fifin memang suka bercerita. Terutama tentang pengalamannya jalan-jalan. Itulah mengapa kemudian ia mengabadikan kisah perjalanannya dalam tulisan.
Fifin suka menulis sejak duduk di sekolah dasar. Walau masih berbentuk buku harian, ia sudah mengasah ketajamannya menangkap momen. Ketika beranjak di bangku SMP dan SMA, Fifin mulai lebih banyak mengurusi program jurnalistik, majalah dinding dan majalah sekolah.
Pada 2009, Fifin berjumpa dengan seorang penulis buku anak-anak, almarhum Dwiyanto Setyawan, yang kemudian memaksanya untuk menulis buku agar perjalanan yang dilakukannya tidak lewat begitu saja. Ia pun mulai menulis di media daring (Surya Online) pada 2012. Fifin fokus pada cerita petualangannya di gunung dan lautan—bahkan di antara kota-kota yang eksotis di seluruh belahan dunia.
Tidak berhenti di situ, ternyata Harian Surya membuka kolom baru bertajuk “Travelling” yang siap diisi. Semenjak Juni 2013, ia mulai rajin nulis untuk dimuat tiap minggunya di edisi cetak Harian Surya.
Selain itu, Fifin menuliskan sebagian kisah perjalanannya yang telah dimuat ataupun belum di website pribadinya, www.fifinmaidarina.com.
Bukan Sekadar Hobi
Awalnya, ia hanya naik gunung. Lama-lama ia penasaran dengan isi lautan. Fifin mengambil sertifikasi menyelam pada 2014 dan kini sudah mengantongi rescue diver demi mencicipi tempat ekstrim di lautan. Kegemaran menyelam membawanya menjadi brand ambassador sebuah brand ternama produk dive gear.
Tidak hanya menuliskan perjalanannya, Fifin suka mengabadikan keindahan alam nusantara dari ketinggian dan kedalaman dengan mengambil foto-foto menawan. Hobinya memotret pun menjadi modal untuk berkecimpung lebih profesional di bidang fotografer dan videografer. Tak terhitung banyaknya company profile yang sudah dibuat, serta event dan foto produk yang sudah dikerjakannya.
Yang paling menyenangkan untuknya selama menggeluti dunia kepenulisan dan fotografi, ia sering diundang ke berbagai daerah di Indonesia. Kegembiraannya pun bertambah ketika harus bertandang ke daerah yang belum banyak dikenal orang. Tugasnya di sana adalah melakukan survei dan memberi ulasan tentang potensi wisata daerah lewat tulisan dan gambar yang kemudian diterbitkan.
Beberapa daerah di timur Indonesia sering menggelar lomba foto bawah laut untuk promosi pariwisatanya. Salah satu yang berkesan adalah saat diundang ke Pulau Roon, daerah yang memiliki potensi wisata baru di Papua Barat. Fifin menyabet Juara IV Lomba Fotografi Bawah Laut Teluk Wondama kelas Internasional pada 2019.
Sebagian dari diri Fifin Maidarina |
Profesi yang Beragam
Lulusan FMIPA Fisika Institut Teknologi Sepuluh November ini tidak berakhir menjadi pembuat roket atau peneliti di laboratorium. Fifin justru banyak berkecimpung di dunia perbankan, dan menjadi tim marketing serta tim bisnis untuk investasi cryptocurrency.
Selain itu, Fifin sering diundang untuk mengajar tentang fotografi dan berbagi tentang perjalanannya naik gunung dan menyelam. Perempuan yang juga ditugaskan menjadi Koordinator Divisi Program Perlima ini juga sibuk mengurus bisnis busana dan kriya yang berbahan dasar batik bersama seorang sahabatnya.
Membaca untuk Menambah Kosa Kata
Bagi Fifin, membaca itu harus. Dengan membaca, ia akan menambah pengetahuan dan juga kosa kata baru. Banyak buku yang dilahapnya untuk menambah sudut pandang baru tentang berbagai hal.
Menulis esai lebih mudah bagi Fifin yang sudah terbiasa mengabadikan perjalanannya dalam tulisan. Namun, Fifin juga sering menulis cerpen yang dengan sudut pandang yang unik dan beragam. Bacaan yang disukainya adalah Kumpulan Cerpen Kompas, yang selalu menampilkan banyak warna dalam penulisan fiksi.
Ia tidak menetapkan satu waktu khusus untuk membaca ataupun menulis. “Hanya bila ingin atau saat butuh saja,” begitu tuturnya.
Buku terbaru Fifin, Tas Melintas Waktu |
Menyelaraskan Ide adalah Penting
Bagi perempuan yang menyukai olahraga lari dan yoga ini, ide tidak akan pernah habis. Yang dibutuhkan hanyalah menyelaraskan ide-ide di otak dengan bahasa yang sederhana.
Sebagai pengurus Perlima, ia berharap Perlima bisa jadi wadah untuk selalu menyulutkan api semangat menulis bagi anggotanya. “Tidak hanya skill up, tetapi juga semangat menulis itu lebih penting,” pesan Fifin. Harapannya, semua anggota Perlima rajin mengirimkan naskah untuk ditayangkan di situs Perempuan Penulis Padma.
Fifin telah menghasilkan sekitar 10 buku antologi, baik nonfiksi atau fiksi. Namun, tulisannya tersebar di berbagai media cetak dan daring. Saat ini, ia sedang mempersiapkan buku solo tentang perjalanannya, baik ketika mendaki gunung-gunung di segala penjuru dunia atau saat menjelajah lautan dalam. Mari kita nantikan![WE]
No comments